Dr. Tasrif M. Saleh: Anggota Polri Harus Miliki Supremasi Keteladanan dan Profesionalisme

- Penulis

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:44

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spread the love

Jakarta, Majalahjakarta.com – Penasehat Inpoin Center, Dr. Tasrif M. Saleh, menegaskan bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) harus terus berbenah diri dengan memperkuat budaya keteladanan dan profesionalisme untuk memulihkan kepercayaan publik.

Menurut Tasrif, maraknya kritik dan kemarahan publik terhadap institusi Polri belakangan ini disebabkan citra positif dan integritas aparat belum sepenuhnya tercermin dalam perilaku keseharian.

“Banyak pimpinan Polri yang baik dan jujur, bahkan lahir ‘Jenderal Hoegeng’ baru. Namun keteladanan itu perlu lebih dipantulkan ke masyarakat agar citra Polri tidak buram,” ujar Tasrif saat ditemui di Jakarta, Minggu (5/10).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pria bergelar Doktor dari Universitas Jayabaya ini menilai bahwa salah satu pekerjaan rumah terbesar Polri adalah menuntaskan reformasi budaya organisasi sebagaimana diamanatkan dalam reformasi Polri tahun 1999, yakni membangun supremasi keteladanan di semua lini.

“Tuntaskan pekerjaan rumah Polri, yaitu membangun supremasi keteladanan untuk seluruh anggota. Keteladanan dari elite harus manunggal hingga ke jajaran bawah,” katanya.

Tasrif juga mengingatkan agar anggota Polri tidak terjebak dalam budaya “flexing” atau pamer kemewahan yang saat ini marak di ruang publik, karena dapat menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.

Baca Juga:  Dir Pam Obvit Polda Metro Jaya Tinjau Kesiapan Posyan Ancol

“Budaya flexing hanya menimbulkan kesan arogan dan haus harta. Itu berpotensi mendorong aparat untuk berperilaku koruptif atau kolusif demi memenuhi hasrat pamer,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa praktik semacam itu dapat merusak moral institusi dan memperlemah kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.

Tasrif juga menyoroti kebiasaan penggunaan strobo atau sirine secara berlebihan dalam pengawalan pejabat yang dinilai sebagai simbol arogansi di ruang publik.

“Penggunaan strobo atau sirine ‘tot-tot wuk-wuk’ tanpa keperluan mendesak justru memancing emosi publik, sama halnya dengan pamer kemewahan di media sosial,” tegasnya.

Lebih lanjut, Tasrif menekankan pentingnya penghayatan nilai-nilai Tri Brata dan Catur Prasetya oleh seluruh anggota Polri agar menjadi pedoman moral yang hidup dalam tindakan nyata, bukan sekadar slogan seremonial.

“Polri punya Tri Brata dan Catur Prasetya. Tapi karena aspek budaya belum selesai reformasinya, nilai-nilai itu belum menyatu sepenuhnya dalam diri aparat,” ujarnya.

Ia menutup dengan penegasan bahwa upaya pembenahan Polri harus dilakukan secara sistemik dan terukur.

“Supaya perbaikan Polri tidak sekadar wacana, harus jelas bagian mana yang diperbaiki. Keteladanan aparat harus menjadi fokus utama,” pungkasnya. (Dvd/Red)

Berita Terkait

Eigendom Verponding dan Unifikasi Hukum Agraria: Antara Kepastian Hukum dan Keadilan Sosial
Dekan FH UKI: Revisi UU 37/2004 Antisipasi Start-up & Fintech Pailit
Desa Bojongsari Memanas, Warga Desak Perangkat Desa Dipecat Gara-gara Dugaan Penyimpangan Dana Bansos dan PBB
Pasar Sosial Sebagai Instrumen Pemerataan Ekonomi
Dugaan Kejanggalan Penilaian Aset, KJPP Latief Hanif dan Rekan Disorot dalam Sidang Gugatan PT Lintas Cindo Bersama
Kasus Penganiayaan Bripda Satya Bergulir, Kuasa Hukum Minta Tindakan Tegas dari Polda Jatim
Stateless Tersangka Korupsi dan Ilusi Keadilan Negara
Ekonomi Sirkular Jadi Fokus KKN Mahasiswa Unnes di Kabupaten Semarang
Berita ini 6 kali dibaca
3 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 16:38

Desa Bojongsari Memanas, Warga Desak Perangkat Desa Dipecat Gara-gara Dugaan Penyimpangan Dana Bansos dan PBB

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:26

Warga Bogor Desak Solusi KDM Pasca Penutupan Tambang, Sambil Resmikan Yayasan Pendidikan Gratis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:27

Kasus Penganiayaan Bripda Satya Bergulir, Kuasa Hukum Minta Tindakan Tegas dari Polda Jatim

Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:15

Sepeda Pribadi Dicuri dari Teras, Pengurus FWJ Indonesia Lapor ke Kepolisian Tangerang

Selasa, 7 Oktober 2025 - 13:25

Stateless Tersangka Korupsi dan Ilusi Keadilan Negara

Selasa, 7 Oktober 2025 - 13:13

Ekonomi Sirkular Jadi Fokus KKN Mahasiswa Unnes di Kabupaten Semarang

Selasa, 7 Oktober 2025 - 08:15

Puncak Perayaan HUT ke-80 TNI, Polres Pematangsiantar Beri Kejutan ke Sejumlah Satuan TNI

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:57

Perkuat Sinergi Pelaksanaan Tugas, Kalapas Banda Aceh Gelar Rapat Internal

Berita Terbaru

Analisis

Pasar Sosial Sebagai Instrumen Pemerataan Ekonomi

Selasa, 7 Okt 2025 - 16:02

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x