Ekonomi Sirkular Jadi Fokus KKN Mahasiswa Unnes di Kabupaten Semarang

- Penulis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 13:13

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spread the love

Ungaran Semarang, Majalahjakarta.com – Kegiatan KKN ini resmi dimulai pada Selasa (7/10/2025) di halaman Kantor Bupati Semarang, Ungaran. Upacara penerimaan mahasiswa dipimpin Wakil Bupati Hj. Nur Arifah yang hadir mewakili Bupati H. Ngesti Nugraha. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya peran inovasi masyarakat dalam mempercepat pembangunan desa.

“Inovasi yang tumbuh dari kebutuhan dan potensi nyata masyarakat akan menjadi pondasi penting bagi desa yang berdaya,” ujar Bupati dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wabup.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Pusat Pengembangan KKN Unnes, Edi Kurniawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar praktik lapangan mahasiswa, melainkan bentuk nyata sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Mahasiswa Unnes akan disebar ke 82 desa di tujuh kecamatan, termasuk Kecamatan Susukan yang menjadi lokasi prioritas pengembangan ekonomi sirkular.

“Dari hasil survei awal, kami menemukan potensi besar di bidang pengolahan sampah yang bisa dikembangkan menjadi program ekonomi sirkular di beberapa desa di Kecamatan Susukan,” terang Edi. Ia menambahkan, hasil inovasi mahasiswa nantinya akan dipresentasikan untuk mendukung Kabupaten Semarang dalam ajang Government Innovation Award.

Selain pengelolaan sampah, mahasiswa juga akan membantu masyarakat memperbaiki proses pengeringan biji kopi yang selama ini masih dilakukan secara manual. Menurut Edi, peningkatan kualitas pengolahan pascapanen dapat mendongkrak nilai jual dan memperkuat perekonomian desa. “Kami ingin mahasiswa hadir sebagai katalis yang mendorong perubahan nyata di lapangan,” ujarnya.

Baca Juga:  FWJ Indonesia Inisiasikan Silaturahmi Antar Lembaga dan Profesi se Kota Tangerang

Para mahasiswa yang terlibat dalam program KKN ini berasal dari sembilan fakultas dan 142 program studi di Unnes. Mereka akan menjalankan kegiatan hingga akhir November mendatang. Selama di desa, mahasiswa akan memetakan potensi, mengidentifikasi permasalahan, dan menawarkan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Wakil Bupati Hj. Nur Arifah menyambut baik langkah kolaboratif tersebut. Ia menilai, keterlibatan mahasiswa dalam pembangunan desa mampu menghadirkan energi baru bagi masyarakat. “Kami menyambut para mahasiswa dengan penuh harapan. Semoga mereka menjadi jembatan pengetahuan dan inspirasi bagi desa-desa di Kabupaten Semarang,” tuturnya.

Menurut Edi, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kemitraan yang solid antara mahasiswa, pemerintah desa, dan warga setempat. Ia optimistis, penerapan ekonomi sirkular dapat menjadi pintu masuk menuju desa yang mandiri dan berkelanjutan. “Konsep ini bukan sekadar teori, tapi strategi nyata untuk mengubah limbah menjadi nilai ekonomi,” jelasnya.

Dengan semangat konservasi dan inovasi, kehadiran mahasiswa Unnes di Susukan dan wilayah sekitarnya diharapkan mampu melahirkan perubahan yang berarti. Pengolahan sampah bukan lagi sekadar urusan kebersihan lingkungan, melainkan gerakan ekonomi baru yang menumbuhkan kemandirian desa.

KKN Unnes kali ini menjadi cerminan komitmen perguruan tinggi terhadap pembangunan berkelanjutan. Melalui ekonomi sirkular, mahasiswa tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari solusi yang memperkuat masa depan desa hijau dan berdaya saing di Kabupaten Semarang.

Dwi Taufan Hidayat

Berita Terkait

Pengadilan Kepercayaan: Hukuman di Tangkai Amanah?
Ledakan di SMA 72 Jakarta: Alarm Keselamatan di Ruang Belajar
Jejak Kelabu di Balik Kilau CPO Nasional
Beton di Atas Nurani: Ketika Pembangunan Kota Menyingkirkan Warganya Sendiri
Sufmi Dasco Ahmad dan Dinamika Kepemimpinan Baru: Dari Parlemen ke Panggung Pilpres 2029
HAKAN Dorong Reformasi UU Kewarganegaraan: Perlindungan Hukum untuk Perkawinan Campuran dan Diaspora Indonesia
Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan
Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia
Berita ini 6 kali dibaca
3 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 20:01

Pengadilan Kepercayaan: Hukuman di Tangkai Amanah?

Sabtu, 8 November 2025 - 19:51

Redenominasi Rupiah: Solusi Atau Bencana Tersembunyi

Sabtu, 8 November 2025 - 07:37

Pengelolaan Koperasi MTI Diduga Tidak Transparan, Sejumlah Aset Dipertanyakan Anggota

Sabtu, 8 November 2025 - 01:36

Ledakan di SMA 72 Jakarta: Alarm Keselamatan di Ruang Belajar

Jumat, 7 November 2025 - 18:33

Beton di Atas Nurani: Ketika Pembangunan Kota Menyingkirkan Warganya Sendiri

Jumat, 7 November 2025 - 17:36

LSM ELANG MAS Minta Kejari Asahan Usut Dugaan Korupsi di MIN 1 Asahan: Transparansi Dana Pendidikan Kembali Dipertanyakan

Jumat, 7 November 2025 - 17:06

Sufmi Dasco Ahmad dan Dinamika Kepemimpinan Baru: Dari Parlemen ke Panggung Pilpres 2029

Jumat, 7 November 2025 - 16:39

HAKAN Dorong Reformasi UU Kewarganegaraan: Perlindungan Hukum untuk Perkawinan Campuran dan Diaspora Indonesia

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x