Ogan Komering Ilir, Majalahjakarta.com – Dunia pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kembali diguncang isu serius. Dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN 5 Pedamaran mencuat ke publik, memunculkan sorotan terkait praktik ketidakadilan terhadap guru honorer hingga indikasi nepotisme.
Sejumlah guru honorer mengaku hanya menerima gaji jauh di bawah standar. Penjaga sekolah yang seharusnya menerima setara UMR Rp1.650.000, hanya dibayarkan Rp500.000. Sementara itu, suami kepala sekolah yang baru diangkat tanpa seleksi transparan disebut menerima Rp1.500.000 per bulan.
“Kalau penjaga sekolah hanya diberi Rp500 ribu, sementara suami kepala sekolah langsung digaji Rp1,5 juta, di mana letak keadilannya? Ini jelas penghinaan terhadap jerih payah honorer,” ungkap salah satu guru kepada wartawan dengan identitas dirahasiakan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Data investigasi Forum Wartawan Pedamaran (FWP) juga mengungkap adanya pembayaran gaji Rp750.000 untuk adik kepala sekolah yang baru sebulan mengabdi. Situasi ini memicu gelombang protes. Guru-guru honorer bahkan menolak menandatangani serah terima gaji selama tiga bulan terakhir sebagai bentuk perlawanan.
Plt Koordinator FWP, Jonheri, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam. “Ini bukan hanya soal uang, tetapi soal keadilan yang diinjak-injak. Kami akan terus bersuara sampai kebenaran terungkap,” ujarnya dalam rapat konsolidasi bersama wartawan Pedamaran.
FWP bersama akademisi, aktivis antikorupsi, dan pakar hukum tengah menyiapkan aksi lanjutan berupa ‘parlemen jalanan’ jilid II. Mereka berencana mendatangi Kantor Dinas Pendidikan OKI untuk menuntut transparansi dana BOS sekaligus meminta pertanggungjawaban pihak terkait.
Kasus ini juga menyeret isu politik setelah muncul pengakuan dari suami kepala sekolah yang menyebut adanya penunjukan langsung oleh Bupati OKI. Jika benar, dugaan nepotisme semakin kuat dan dikhawatirkan merusak sistem meritokrasi di tubuh birokrasi.
Hingga kini, publik menanti sikap pemerintah daerah. Apakah akan bertindak tegas menindaklanjuti laporan dugaan penyalahgunaan dana BOS, atau memilih bungkam di tengah derasnya protes masyarakat. (Lukas)