Bandung, Majalahjakarta.com – Ribuan pelajar dari berbagai daerah di Jawa Barat memadati GOR Indoor Si Jalak Harupat, Kutawaringin, Sabtu (25/10/2025). Mereka datang bukan untuk menonton pertandingan olahraga, melainkan beradu disiplin dan ketangkasan dalam ajang Wana Dharma Champions 2025, sebuah kompetisi prestisius bagi kalangan Pramuka dan pasukan baris-berbaris (drill) tingkat SD hingga SMA.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Arya Sukma Bayanata, S.E., S.I.P., M.H., Direktur World Peace Organization (WPO) Regional Jawa Barat. Dalam sambutannya, Arya menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan ketertiban sejak dini. “Kedisiplinan dan kerja sama yang dilatih melalui kegiatan seperti ini menjadi fondasi penting dalam membangun karakter bangsa,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kompetisi yang diikuti 2.700 peserta dari 85 tim sekolah ini menjadi bukti bahwa semangat Pramuka masih hidup di kalangan pelajar. Dengan bendera semangat yang berkibar tinggi, para peserta memamerkan keterampilan baris-berbaris, formasi, dan kekompakan tim yang mencerminkan nilai patriotisme dan keunggulan.
Ketua Panitia Pelaksana, Riki Hidayat, menjelaskan bahwa ajang ini bukan sekadar lomba, tetapi wadah pembentukan karakter. “Kami ingin menciptakan generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan mampu bekerja sama. Nilai-nilai itu yang ingin kami hidupkan melalui kegiatan Pramuka dan drill,” katanya.
Penilaian dilakukan oleh panel juri berpengalaman, termasuk Sofyan Firdaus, M.T. untuk tingkat SD, Yusuf untuk tingkat SMP, dan Jaja Suja’i untuk tingkat SMA. Selain itu, perwakilan dari TNI AD dan AU turut memberikan penilaian untuk memastikan standar kedisiplinan dan ketepatan gerakan sesuai dengan prinsip baris-berbaris nasional.
Dengan 360 trofi diperebutkan, kompetisi berlangsung sengit namun sportif. Para peserta menampilkan yang terbaik, bukan hanya untuk membawa pulang piala, tetapi juga kebanggaan bagi sekolah dan daerah masing-masing.
Penanggung jawab kegiatan, Rizky Rahmat, berharap ajang ini menjadi agenda tahunan. “Kami ingin menjadikan Wana Dharma Champions sebagai ruang pembelajaran kepemimpinan bagi pelajar. Dari sini, kita bisa melihat masa depan bangsa yang lebih disiplin dan berkarakter,” ujarnya.
Kemeriahan acara ditutup dengan parade penghormatan dan yel-yel kebersamaan, menegaskan bahwa Pramuka bukan sekadar seragam cokelat-tetapi simbol semangat, ketertiban, dan keunggulan generasi muda Indonesia. (Yenny)

















