Presiden Prabowo Subianto Genap 74 Tahun: Dari Taruna Militer hingga Nakhoda Republik

- Penulis

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:19

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spread the love

Jakarta, Majalahjakarta.com – Presiden Republik Indonesia, Purnawirawan Jenderal TNI (Hor) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo, hari ini, Jumat (17/10/2025), genap berusia 74 tahun. Ucapan selamat dan doa mengalir deras dari berbagai lapisan masyarakat, tokoh nasional, hingga komunitas internasional, menandai perjalanan panjang seorang anak bangsa yang kini mengemban amanah sebagai pemimpin tertinggi Republik Indonesia.

Sejak pagi, jagat maya dipenuhi dengan pesan dan potret kenangan tentang Prabowo – mulai dari masa mudanya sebagai perwira TNI yang dikenal disiplin dan idealis, hingga perannya dalam dinamika politik nasional selama lebih dari dua dekade terakhir.
Ulang tahun ke-74 ini tak sekadar perayaan usia, tetapi juga refleksi sejarah seorang tokoh yang hidupnya selalu bersinggungan dengan perjalanan bangsa.

Jejak Sejarah dan Karier
Lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951, Prabowo Subianto merupakan putra dari Prof. Sumitro Djojohadikusumo, ekonom terkemuka dan salah satu perancang kebijakan ekonomi Indonesia pasca-kemerdekaan. Dididik dalam lingkungan keluarga intelektual dan nasionalis, semangat pengabdian kepada negara telah tertanam sejak dini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prabowo menempuh pendidikan militer di Akademi Militer Magelang dan dikenal sebagai salah satu taruna yang berprestasi. Kariernya di TNI Angkatan Darat menanjak cepat, hingga mencapai pangkat Letnan Jenderal, dengan berbagai penugasan strategis di bidang pertahanan dan operasi.

Pasca purna tugas dari militer, Prabowo memilih jalur politik – sebuah babak baru yang memperlihatkan keteguhan dan konsistensinya dalam memperjuangkan gagasan kemandirian bangsa. Melalui Partai Gerindra yang didirikannya pada 2008, Prabowo menegaskan komitmennya terhadap cita-cita Indonesia yang berdaulat di bidang ekonomi, pangan, dan pertahanan.

Doa dan Apresiasi dari Publik
Momen ulang tahun Presiden Prabowo diwarnai berbagai ucapan selamat yang sarat makna.
Salah satunya datang dari Iis Kristina, perwakilan Tim Dapoer MBG Atmaza Raja Danu, Kuningan, Jawa Barat, yang menyampaikan doa tulus:

Baca Juga:  Pererat Persahabatan, Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad dan Batalyon 3 RAMD Malaysia Sukses Gelar Patkor Seri I 2025

“Selamat ulang tahun untuk Presiden Republik Indonesia Bapak H. Prabowo Subianto. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada beliau pada hari kelahirannya, hari wafatnya, dan hari ketika dibangkitkan hidup kembali,” ujarnya, mengutip QS Maryam ayat 33.

Ucapan apresiatif juga datang dari Yohan Yudistira, Redaksi Majalah Jakarta, yang menulis pesan reflektif atas kiprah Presiden:

“Prabowo adalah bagian dari sejarah panjang Indonesia – saksi sekaligus pelaku perubahan yang membawa bangsa ini menuju arah kemandirian.”

Refleksi Kepemimpinan dan Warisan Pemikiran
Dalam perjalanan kepemimpinannya, Presiden Prabowo dikenal dengan gaya kepemimpinan tegas dan nasionalistik. Ia kerap menekankan pentingnya “Indonesia berdiri di atas kaki sendiri” sebagai prinsip ekonomi dan politik luar negeri yang berdaulat.

Bagi sebagian kalangan, Prabowo bukan sekadar figur politik, melainkan simbol generasi yang menjembatani masa lalu dan masa depan Indonesia – menggabungkan disiplin militer, wawasan ekonomi, dan keberanian moral dalam mengambil keputusan strategis.

Makna Sejarah di Usia 74 Tahun
Ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo menjadi lebih dari sekadar peringatan pribadi. Ia mencerminkan perjalanan bangsa yang penuh pasang surut, dari perjuangan menuju reformasi hingga pembangunan nasional yang kini dipimpinnya.
Dalam perspektif sejarah, Prabowo adalah saksi dari lima dekade perubahan Indonesia – dari Orde Baru, Reformasi, hingga era digital dan geopolitik global yang baru.

Sebagaimana diungkapkan oleh beberapa pengamat politik, figur Prabowo kini berada di titik kesejarahan penting: menjadi presiden yang membawa visi pertahanan dan kemandirian bangsa ke arah konkret dalam kebijakan nasional. (Yohan)

Berita Terkait

Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan
Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia
Mengurai Mitos Kebal Hukum: Ketika Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) Dikatakan “Tak Tersentuh”
Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara
Pertumbuhan 5 Persen, Tapi Siapa yang Untung?
Pahlawan atau Pengampunan Politik yang Tertunda
UIN Jakarta Kucurkan Rp2,85 Miliar Beasiswa untuk Dosen dan Tendik: Dorong Kualitas SDM dan Layanan Kampus
Jakarta Jadi Kota Kedua Terbanyak Pembeli Jersey Persib
Berita ini 36 kali dibaca
4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 04:03

Air Bersih, Upeti, dan Kekacauan Regulasi: Menguliti Polemik PAM JAYA-PPK Kemayoran

Kamis, 6 November 2025 - 03:30

Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan

Rabu, 5 November 2025 - 19:27

Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Rabu, 5 November 2025 - 19:03

Mengurai Mitos Kebal Hukum: Ketika Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) Dikatakan “Tak Tersentuh”

Rabu, 5 November 2025 - 17:56

Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara

Rabu, 5 November 2025 - 17:24

Pahlawan atau Pengampunan Politik yang Tertunda

Selasa, 4 November 2025 - 16:56

Pengamat Hukum Didi Sungkono: Pemimpin yang Ditolak Rakyat Sebaiknya Mundur Secara Ksatria

Selasa, 4 November 2025 - 16:29

UIN Jakarta Kucurkan Rp2,85 Miliar Beasiswa untuk Dosen dan Tendik: Dorong Kualitas SDM dan Layanan Kampus

Berita Terbaru

Hukum

Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan

Kamis, 6 Nov 2025 - 03:30

Berita

Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Rabu, 5 Nov 2025 - 19:27

Berita

Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara

Rabu, 5 Nov 2025 - 17:56

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x