Jakarta, Majalahjakarta.com – Suasana haru dan semangat menyatu di ruang pertemuan Koperasi TKBM Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 27 Oktober 2025. Ratusan buruh pelabuhan berseragam biru tua berdiri tegak, menyambut peresmian program nasional “Buruh Sekolah & Buruh Sarjana” yang digagas Serikat Pekerja Tenaga Kerja Bongkar Muat Indonesia (SP TKBM Indonesia).
Program ini menjadi tonggak baru dalam sejarah buruh pelabuhan Indonesia – sebuah gerakan peradaban yang menempatkan pendidikan sebagai jalan menuju Indonesia Emas 2045.
Revolusi Intelektual dari Dermaga
Ketua Cabang SP TKBM Indonesia Pelabuhan Tanjung Priok, Nurhani, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar kegiatan pelatihan, melainkan kebangkitan kesadaran baru bagi buruh untuk naik kelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami para buruh bukan hanya bekerja dengan tenaga, tapi kini kami bekerja dengan akal dan semangat belajar. Kami ingin membuktikan bahwa buruh juga bisa sarjana. Dari pelabuhan pun bisa lahir pemimpin masa depan bangsa,” ujarnya dengan suara bergetar.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat SP TKBM Indonesia, Subhan Hadil, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah besar menuju “Gerakan Buruh Cerdas.”
“Hari ini sejarah berubah. Buruh bukan sekadar pengangkat barang, tapi pengangkat martabat bangsa. Program ini adalah revolusi kesadaran. Kita ingin buruh menjadi pelopor SDM unggul di sektor maritim nasional,” serunya disambut pekik semangat: “Hidup Buruh Cerdas! Hidup SP TKBM Indonesia!”
Kolaborasi Buruh, Kampus, dan Korporasi
Acara yang dihadiri para tokoh nasional ini menjadi simbol sinergi antara dunia kerja, pendidikan, dan industri. Hadir di antaranya Komisaris Pelindo Arief Poyuono, EGM Pelindo Pelabuhan Tanjung Priok Yandri Tri Saputra, Dr. Sri Handayani dari Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, serta perwakilan SP BUMN Bersatu dan SPPI Bersatu.
Yandri Tri Saputra dari Pelindo menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.
“Era digitalisasi pelabuhan membutuhkan SDM unggul. Buruh berpendidikan tinggi akan menjadikan pelabuhan lebih modern, efisien, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Dari kalangan akademik, Dr. Sri Handayani menegaskan bahwa kampus harus hadir di tengah pekerja.
“Trisakti terbuka untuk siapa pun, termasuk buruh pelabuhan. Kami akan mendampingi riset dan pengembangan jaminan sosial pekerja agar kebijakan publik lebih berpihak pada mereka,” katanya.
Gerakan Nasional Mencerdaskan Buruh
Komisaris Pelindo Arief Poyuono menyebut program ini sebagai langkah monumental yang layak dijadikan gerakan nasional.
“Ini bukan hanya program SP TKBM, ini gerakan kebangsaan. Saya mendorong pemerintah menjadikan Buruh Sekolah dan Buruh Sarjana sebagai bagian dari program nasional mencerdaskan pekerja Indonesia,” ujarnya tegas.
Ia menambahkan,
“Buruh pelabuhan adalah tulang punggung ekonomi nasional. Jika mereka cerdas dan sejahtera, Indonesia akan kuat!”
Dukungan Pemerintah Daerah dan Federasi Serikat
Dukungan juga datang dari Jusman Umar (Bang Ale), Ketua Harian Federasi SP BUMN Bersatu/SPPI Bersatu, yang menilai langkah SP TKBM sebagai model perjuangan buruh masa depan.
“SP TKBM memberi contoh nyata bahwa perjuangan buruh tidak berhenti di lapangan, tapi juga di ruang kelas. Kita akan dorong semua serikat di BUMN untuk mengikuti langkah ini,” katanya.
Pemerintah Kota Jakarta Utara melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Wawan Budi Rohman, menyatakan komitmen mendukung peningkatan SDM buruh.
“Buruh pelabuhan adalah aset bangsa. Pemerintah daerah siap mendukung inisiatif yang meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Simbol Tekad dan Awal Penelitian
Puncak acara ditandai dengan penyerahan simbolis “Kartu Buruh Sekolah & Buruh Sarjana” oleh jajaran Pelindo, SPPI Bersatu, Kampus Trisakti, dan pemerintah daerah kepada para perwakilan buruh.
Kartu tersebut menjadi simbol tekad baru – bahwa buruh kini bukan hanya bekerja, tapi juga belajar dan berpikir.
Usai seremoni, kegiatan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner riset lapangan tentang Jaminan Sosial Pekerja, sebagai bagian awal kolaborasi riset antara SP TKBM Indonesia dan Trisakti.
Dari Dermaga untuk Indonesia
Sorak “Hidup Buruh Cerdas!” menggema saat acara ditutup. Dari wajah-wajah yang berkeringat namun bersemangat, tergambar keyakinan baru bahwa pemberdayaan buruh berarti pemberdayaan bangsa.
Gerakan Buruh Sekolah & Buruh Sarjana menjadi bukti bahwa transformasi bangsa tidak hanya dimulai dari ruang pemerintahan atau kampus, tapi juga dari pelabuhan – tempat tangan-tangan kasar kini menggenggam pena perubahan. (Red)

















