Jayawijaya, Majalahjakarta.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menegaskan pentingnya nilai kejujuran dan kesetiaan sebagai pondasi utama dalam pelayanan publik. Pesan tersebut ia sampaikan saat menghadiri ibadah pembukaan Retret Perkawan ke-1 di Gereja Kingmi Moria Musia, Distrik Walelagama, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Selasa (21/10/2025).
Dalam sambutannya, Ribka mengingatkan bahwa keberhasilan seorang pelayan publik tidak hanya ditentukan oleh jabatan, melainkan oleh integritas dan kesetiaan dalam menjalankan tugas.
“Dua hal, kejujuran dan kesetiaan itu paling penting. Kalau kita berjalan dengan dua nilai itu, Tuhan sendiri yang akan mempromosikan kita, bukan manusia,” ujar Ribka di hadapan para jemaat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ribka menuturkan, kedua nilai tersebut menjadi pegangan dalam setiap langkah kariernya sebagai birokrat – mulai dari Camat, Kepala Dinas Sosial, Penjabat (Pj.) Bupati Yalimo, Pj. Gubernur Papua Tengah, hingga kini menjabat Wamendagri. Menurutnya, panggilan untuk melayani selalu menjadi dasar dari setiap keputusan yang ia ambil.
Ia juga menyinggung percakapannya dengan ilmuwan nasional Prof. Yohanes Surya, pengembang metode Matematika Gasing di Papua. Dalam diskusi itu, Yohanes Surya menilai masih sedikit sosok yang benar-benar setia melayani Tanah Papua dengan hati yang tulus.
“Profesor Yohanes bilang, ‘Ibu jangan dulu pensiun, kami masih butuh.’ Tapi saya bilang, masih ada kader lain. Hanya saja, siapa yang mau setia melayani Tanah Papua dengan hati? Kalau motivasi kita hanya uang, kita akan berhenti di situ,” tutur Ribka.
Wamendagri perempuan asal Papua ini mengingatkan bahwa orientasi materi seharusnya tidak menjadi tujuan utama dalam pelayanan publik. Ia menegaskan, mereka yang bekerja dengan hati tulus akan menerima berkat tambahan dari Tuhan.
Pada kesempatan itu, Ribka juga menyampaikan rasa syukurnya karena bertepatan dengan satu tahun masa jabatannya sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, ia dapat merayakannya di rumah ibadah. Ia menilai hal tersebut sebagai bentuk penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidupnya.
“Sebagai pemerintah, kita adalah wakil Allah. Karena itu, program-program yang dijalankan harus membawa kebaikan bagi rakyat, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.
Selain program MBG, Ribka turut mengajak para kader organisasi di lingkungan Gereja Kingmi untuk mendukung berbagai program pembangunan pemerintah, termasuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Program-program tersebut, katanya, merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat Papua.
Ia juga membuka ruang dialog bagi kader dan warga gereja untuk memberikan masukan serta berkonsultasi terkait pelaksanaan program pembangunan di wilayahnya.
“Saya siap mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat, supaya program pemerintah bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” pungkasnya. (Redho)

















