Bengkel Muda Surabaya Tanamkan Moralitas Anak Lewat Teater “Hikayat Anak yang Sombong”

- Penulis

Rabu, 8 Oktober 2025 - 14:32

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spread the love

Surabaya, Majalahjakarta.com – Di tengah kekhawatiran banyak orang tua terhadap anak-anak yang lebih akrab dengan layar gawai dibanding interaksi sosial, Bengkel Muda Surabaya (BMS) menghadirkan alternatif pendidikan karakter yang menyenangkan melalui seni teater.

Lewat pementasan musikal berjudul “Hikayat Anak yang Sombong”, BMS berupaya menanamkan nilai moral, etika, dan empati kepada anak-anak melalui medium panggung yang interaktif dan penuh warna.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertunjukan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 11–12 Oktober 2025 pukul 19.30 WIB di Gedung Balai Budaya, Kompleks Balai Pemuda Surabaya. Lakon tersebut diadaptasi dari kisah rakyat Sangkuriang, yang dikemas ulang menjadi cerita anak dengan pesan moral universal tentang kesombongan, kasih sayang, dan penghormatan kepada orang tua.

“Pertunjukan ini bukan sekadar hiburan, tetapi ruang belajar tentang moralitas dan empati,” ujar Heroe Budiarto, sutradara sekaligus Ketua Umum BMS. “Kami ingin anak-anak belajar menghormati orang tua dan memahami makna rendah hati.”

Sejak berdiri pada tahun 1972, BMS dikenal sebagai wadah pelatihan seni yang menumbuhkan nilai kebudayaan di kalangan muda. Sejak 2018, lembaga ini membuka kelas teater anak dengan dukungan Pemerintah Kota Surabaya, sebagai bagian dari upaya pendidikan karakter nonformal berbasis seni.

Baca Juga:  Paguyuban Jaran Kepang Kecamatan Pandanarum, Gelar Silaturahmi ke-2

Melalui program ini, anak-anak dilatih bukan hanya untuk tampil di atas panggung, tetapi juga menanamkan sikap kerja sama, kejujuran, dan tanggung jawab.

“Kami ingin anak-anak merasakan nilai kebersamaan dan kegembiraan sejati,” tambah Heroe.

Pementasan kali ini dikemas dengan nuansa lokal: menghadirkan permainan tradisional seperti sepur-sepuran serta lagu dolanan berbalas yang membangkitkan kenangan masa kecil. Suasana sederhana khas masa lalu dihidupkan kembali di tengah kehidupan modern.

Sempat tertunda karena insiden kerusuhan di sekitar Balai Pemuda pada akhir Agustus lalu, pementasan ini justru menjadi simbol semangat baru bagi anak-anak peserta. Mereka tetap berlatih dengan antusias dan belajar tentang keteguhan hati menghadapi tantangan.

Menurut Ndindy Indiyati, Manajer Produksi BMS, teater anak memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai budaya dan membangun kepercayaan diri generasi muda.

“Teater anak tidak hanya menumbuhkan rasa percaya diri, tapi juga menjaga warisan budaya dari kepunahan,” ujarnya.

Dengan alur cerita yang sederhana, musik yang ceria, dan pesan moral yang kuat, “Hikayat Anak yang Sombong” menjadi bukti bahwa pendidikan karakter tidak harus diajarkan melalui buku pelajaran. Nilai-nilai luhur justru bisa tumbuh dari tawa, nyanyian, dan dongeng di atas panggung. (Redho)

Berita Terkait

Timsus Dayok Mirah Polres Pematangsiantar Cegah Balap Liar, Dua Motor Knalpot Brong Diamankan
LSM ELANG MAS Minta Kejari Asahan Usut Dugaan Korupsi di MIN 1 Asahan: Transparansi Dana Pendidikan Kembali Dipertanyakan
Marak Debitur Dijerat Pasal Penggelapan Objek Fidusia, Pakar Hukum: “Jangan Campur Urusan Perdata dengan Pidana”
Pengamat Hukum Didi Sungkono: Pemimpin yang Ditolak Rakyat Sebaiknya Mundur Secara Ksatria
Apel Pagi di Lapas Banda Aceh: Momentum Disiplin dan Apresiasi Pegawai Teladan
Status DKI Berubah Menjadi DKJ Arah Kebijakan Hukum Publik Jakarta Utara
Menyentuh 35.000 UMKM, Ulfa Bone Puji KPP sebagai Program Pro-Rakyat Presiden Prabowo
Delapan Sifat Air Dalam Nilai Budaya Sunda
Berita ini 9 kali dibaca
3 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 20:01

Pengadilan Kepercayaan: Hukuman di Tangkai Amanah?

Sabtu, 8 November 2025 - 19:51

Redenominasi Rupiah: Solusi Atau Bencana Tersembunyi

Sabtu, 8 November 2025 - 07:37

Pengelolaan Koperasi MTI Diduga Tidak Transparan, Sejumlah Aset Dipertanyakan Anggota

Sabtu, 8 November 2025 - 01:36

Ledakan di SMA 72 Jakarta: Alarm Keselamatan di Ruang Belajar

Jumat, 7 November 2025 - 18:33

Beton di Atas Nurani: Ketika Pembangunan Kota Menyingkirkan Warganya Sendiri

Jumat, 7 November 2025 - 17:36

LSM ELANG MAS Minta Kejari Asahan Usut Dugaan Korupsi di MIN 1 Asahan: Transparansi Dana Pendidikan Kembali Dipertanyakan

Jumat, 7 November 2025 - 17:06

Sufmi Dasco Ahmad dan Dinamika Kepemimpinan Baru: Dari Parlemen ke Panggung Pilpres 2029

Jumat, 7 November 2025 - 16:39

HAKAN Dorong Reformasi UU Kewarganegaraan: Perlindungan Hukum untuk Perkawinan Campuran dan Diaspora Indonesia

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x