Jadi Kunci Kemajuan Negara, Kepala Daerah Diimbau Dukung Pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul dan Tangguh

- Penulis

Selasa, 25 Februari 2025 - 13:11

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spread the love

M-J.  Magelang – Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci penting bagi kemajuan sebuah negara. Pasalnya, negara yang mempunyai SDM unggul bakal memiliki angka pertumbuhan gross domestic product (GDP) yang lebih cepat, dibanding hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA). Karena itu, kepala daerah diimbau untuk turut mendukung berbagai program pembentukan SDM unggul dan tangguh.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno saat menjadi pembicara pada Retret Pembekalan Kepala Daerah yang berlangsung di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2025).

“Betapa sebetulnya SDM unggul dan tangguh itu menjadi kunci utama bagi kemajuan negara dan juga kemajuan daerah,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini menjadi perhatian penting lantaran Indonesia tengah mengalami bonus demografi yang ditandai dengan banyaknya penduduk usia produktif. Kondisi ini bakal berdampak bagi kemajuan negara, jika penduduk tersebut dikelola dengan baik. Namun akan menjadi kerugian, jika SDM tersebut tidak memiliki kompetensi yang memadai. Karena itu, SDM menjadi pilar penting dalam sasaran Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025.

Menurutnya, SDM yang unggul dan tangguh memiliki sejumlah kriteria. Hal tu meliputi sehat secara fisik, moral, dan mental; berkualitas dari aspek pengetahuan dan keterampilan; serta relevan dan kontributif terhadap perkembangan teknologi maupun keterampilan baru.

Dia menjelaskan, SDM unggul dapat dibangun secara mandiri atau didatangkan dari daerah lain. Upaya ini harus didukung dengan berbagai aspek, seperti sistem pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, peningkatan keterampilan kerja, pengembangan bakat, serta membangun kota agar memberikan layanan prima.

Baca Juga:  Difitnah Jadi DPO, Istri Aktivis Baihaki Tempuh Jalur Hukum

“SDM unggul dan tangguh itu bukan hanya masalah sekolah dan masalah rumah sakit, tetapi juga masalah ekosistem kehidupan yang lebih komprehensif,” terangnya.

Dirinya mendorong agar para kepala daerah dapat mendukung quick win atau program percepatan tahun 2025 yang menyangkut pembentukan SDM unggul dan tangguh. Sebagai kepala daerah yang baru dilantik, memahami quick win menjadi penting untuk mendukung program Presiden dan Wakil Presiden.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, sejarah menunjukkan bahwa kemajuan sebuah negara terjadi saat mengalami puncak bonus demografi. Karena itu, dirinya mendorong agar bonus demografi dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan, termasuk kepala daerah.

Dia menegaskan, sektor kesehatan berperan penting dalam mendukung kualitas bonus demografi. Saat ini, pemerintah memiliki banyak program di bidang kesehatan. Hal ini seperti program cek kesehatan gratis yang menyentuh seluruh penduduk Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga memiliki kebijakan peningkatan kualitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Dia menekankan agar kepala daerah mendukung program tersebut, terutama terkait pemenuhan kebutuhan dokter spesialis. Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyediakan program beasiswa bagi para dokter di daerah agar menjadi dokter spesialis.

“Paksa supaya putra-putra daerah anak muda itu, Bapak/Ibu (kepala daerah) paksa supaya diizinkan jadi dokter spesialis. Beasiswa dari saya, sekolah nanti saya cari,” tandasnya.

Puspen Kemendagri

Berita Terkait

Air Bersih, Upeti, dan Kekacauan Regulasi: Menguliti Polemik PAM JAYA-PPK Kemayoran
Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan
Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia
Mengurai Mitos Kebal Hukum: Ketika Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) Dikatakan “Tak Tersentuh”
Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara
Pertumbuhan 5 Persen, Tapi Siapa yang Untung?
Pahlawan atau Pengampunan Politik yang Tertunda
Pengamat Hukum Didi Sungkono: Pemimpin yang Ditolak Rakyat Sebaiknya Mundur Secara Ksatria
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 04:03

Air Bersih, Upeti, dan Kekacauan Regulasi: Menguliti Polemik PAM JAYA-PPK Kemayoran

Kamis, 6 November 2025 - 03:30

Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan

Rabu, 5 November 2025 - 19:27

Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Rabu, 5 November 2025 - 19:03

Mengurai Mitos Kebal Hukum: Ketika Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) Dikatakan “Tak Tersentuh”

Rabu, 5 November 2025 - 17:56

Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara

Rabu, 5 November 2025 - 17:24

Pahlawan atau Pengampunan Politik yang Tertunda

Selasa, 4 November 2025 - 16:56

Pengamat Hukum Didi Sungkono: Pemimpin yang Ditolak Rakyat Sebaiknya Mundur Secara Ksatria

Selasa, 4 November 2025 - 16:29

UIN Jakarta Kucurkan Rp2,85 Miliar Beasiswa untuk Dosen dan Tendik: Dorong Kualitas SDM dan Layanan Kampus

Berita Terbaru

Hukum

Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan

Kamis, 6 Nov 2025 - 03:30

Berita

Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Rabu, 5 Nov 2025 - 19:27

Berita

Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara

Rabu, 5 Nov 2025 - 17:56

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x