Hadir di Munas VII IKA-PMII, Wamen Viva Yoga Ajak Alumni Kelompok Cipayung Plus Berkolaborasi Dan Bersinergi Bangun Bangsa

- Penulis

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:19

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

M-J. Jakarta — Alumni PMII telah banyak memberi kontribusi yang penting bagi umat, bangsa, dan negara. Mereka tersebar di lembagai legislatif, judikatif, dan eksekutif. Ungkapan demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi selepas dirinya menghadiri Pembukaan Munas VII Ikatan Alumni PMII (IKA-PMII), Jakarta, 21/2/2025.

Hadir dalam munas yang dibuka oleh Ketua MPR Ahmad Muzani, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Agama  Nasaruddin Umar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua Umum PB IKA-PMII Ahmad Muqowwam, serta ribuan alumni yang datang dari berbagai provinsi dan undangan lainnya.

Lebih lanjut Viva Yoga mengatakan banyaknya organisasi perkaderan seperti PMII, HMI, GMNI, PMKRI, dan GMKI mampu menjadi sumber untuk melahirkan tunas-tunas muda bangsa dan turut mengembangkan kualitas kehidupan demokrasi. “Karena visi Kelompok Cipayung adalah membangun demokrasi dan peradaban bangsa”, ujar mantan Presidium KAHMI itu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kelompok Cipayung disebut sebagai himpunan organisasi mahasiswa yang strategis. Di masa awal Orde Baru, ia menjadi kekuatan mahasiswa yang berpengaruh dalam transisi kekuasaan dari masa Orde Lama ke Orde Baru. “Pada masanya Kelompok Cipayung mendorong agar pemerintahan yang ada melaksanakan Pancasila dan UUD Tahun 1945 secara murni dan konsekuen”, ujarnya.

Selama ini alumni Kelompok Cipayung ditambah IMM, KMHDI, HIMA Persis, PII, KAMMI, HIKMAHBUDI, LMND menjadi Cipayung Plus telah memberi kontribusi terhadap program pembangunan. “Banyak alumni Kelompok Cipayung Plus ada di berbagai lembaga negara dan berperan penting dalam proses mencerahkan dan meningkatkan kualitas demokrasi”, paparnya.

Baca Juga:  Sidang Perkara 95/Pdt.G/2025/pn.dpk Turut Tergugat II dan Tergugat III Tidak Di Hadir Di PN Kota Depok

Tema Munas VII yakni ‘Aktualisasi Potensi dan Memperkuat Konsolidasi Untuk Mewujudkan Kepetingan Nasional’ disebut oleh Viva Yoga selaras dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Tema yang diangkat diharap mampu memberikan penguatan karakter bangsa, nation building. “Membangun karakter bangsa dimulai dari berbagai kelompok dan organisasi yang memiliki latar keberagaman yang ada di masyarakat”, ujar mantan Ketua Umum HMI Cabang Denpasar itu.

Meski beragam latar belakang mereka memiliki visi yang sama untuk membangun dan memperkuat konsolidasi bangsa dalam rangka mewujudkan kepentingan nasional. “Apa itu kepentingan nasional? sesuai dengan amanat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yakni mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera”, tutur alumni Pascasarjana UI itu.

Dalam prosesi pembukaan terlihat keakraban antara Viva Yoga dan Ahmad Muqowwam serta alumni PMII lainnua. Viva Yoga mengungkap meski dikader di organisasi yang tak sama namun dirinya dengan Ahmad Muqowwam serta alumni lainnya memiliki persamaan visi dan pemikiran.

Pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu mengajak alumni Kelompok Cipayung Plus untuk  bersinergi, berkolaborasi, dan bersama berjuang untuk  kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

Berita Terkait

Air Bersih, Upeti, dan Kekacauan Regulasi: Menguliti Polemik PAM JAYA-PPK Kemayoran
Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan
Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia
Mengurai Mitos Kebal Hukum: Ketika Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) Dikatakan “Tak Tersentuh”
Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara
Pertumbuhan 5 Persen, Tapi Siapa yang Untung?
Pahlawan atau Pengampunan Politik yang Tertunda
Pengamat Hukum Didi Sungkono: Pemimpin yang Ditolak Rakyat Sebaiknya Mundur Secara Ksatria
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 04:03

Air Bersih, Upeti, dan Kekacauan Regulasi: Menguliti Polemik PAM JAYA-PPK Kemayoran

Kamis, 6 November 2025 - 03:30

Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan

Rabu, 5 November 2025 - 19:27

Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Rabu, 5 November 2025 - 19:03

Mengurai Mitos Kebal Hukum: Ketika Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) Dikatakan “Tak Tersentuh”

Rabu, 5 November 2025 - 17:56

Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara

Rabu, 5 November 2025 - 17:24

Pahlawan atau Pengampunan Politik yang Tertunda

Selasa, 4 November 2025 - 16:56

Pengamat Hukum Didi Sungkono: Pemimpin yang Ditolak Rakyat Sebaiknya Mundur Secara Ksatria

Selasa, 4 November 2025 - 16:29

UIN Jakarta Kucurkan Rp2,85 Miliar Beasiswa untuk Dosen dan Tendik: Dorong Kualitas SDM dan Layanan Kampus

Berita Terbaru

Hukum

Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan

Kamis, 6 Nov 2025 - 03:30

Berita

Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Rabu, 5 Nov 2025 - 19:27

Berita

Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara

Rabu, 5 Nov 2025 - 17:56

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x