M-J. Jakarta – Menyambut Musyawarah Nasional (Munas) III Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia ( FPPI) pada hari Jumat, 14 Februari 2025 bertempat di Gedung Perfilman H. Usmar Ismail, Jl. H. R. Rasuna Said dengan mengangkat tema Tema: FPPI organisasi yang Inklusif dan inovatif untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Oganisasi yang berdiri 17 Agustus 2019, dimana saat ini sudah berusia 15 tahun, dan memiliki 30 Propinsi dan 100 DPC, sebagai organisasi yang inklusif dan inovatif, FPPI juga berperan dalam mencetak generasi muda yang berkualitas.
Sebagai Ketua Umum Dr. Hj. Marlinda Irwanti, S.E., M.Si mengatakan, pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun bangsa. Melalui pendidikan yang berkualitas dan inklusif, Indonesia dapat mencetak generasi muda yang kompeten, kreatif, dan inovatif. Inisiatif seperti wajib belajar 12 tahun, program beasiswa, dan peningkatan kualitas guru sangat penting untuk memastikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas. Pendidikan juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat pada generasi muda, ujar Marlinda dalam sambutannya.
Dikatakan Marlinda bahwa pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di Indonesia, pendidikan memainkan peran krusial dalam mencapai beberapa tujuan SDGs, khususnya Tujuan 4 ASTA CITA , yaitu “Pendidikan Berkualitas”, ucap Marlinda Irwanti.
Kata Marlinda pendidikan juga berperan penting dalam mengurangi kesenjangan, baik ekonomi maupun sosial. Dengan memberikan akses yang setara kepada semua anak, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil dan marginal, pendidikan membantu menciptakan peluang yang adil bagi setiap individu. Disamping itu juga program-program beasiswa dan bantuan pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu merupakan contoh konkret upaya ini, urainya.
Marlinda melihat pendidikan berkualitas adalah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dimana lulusan yang terdidik dengan baik memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkontribusi pada perekonomian nasional. Dalam konteks Indonesia pengembangan pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Disisi lain memfokuskan pada STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) dan pengembangan teknologi digital dalam kurikulum. Indonesia berupaya membangun kapasitas inovasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, tuturnya.
Untuk itu kata Marlinda Irwanti, tujuan pendidikan untuk Kesetaraan Gender, pendidikan merupakan alat penting untuk mencapai kesetaraan gender sesuai ASTA CITA Presiden Prabowo ke 4, memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Dengan memastikan bahwa anak perempuan memiliki akses yang sama ke pendidikan, Indonesia berupaya untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan partisipasi mereka dalam semua aspek kehidupan sosial dan ekonomi, ujarnya.
Pendidikan yang berkualitas kata Marlinda diyakini sebagai kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat global. Melalui pendidikan, generasi muda Indonesia dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan karakter yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan dan memajukan negara,” tegas Marlinda.
Dalam pentupan Munas FPPI memutuskan menetapkan Keputusan Munas III tentang penetapan Ketua Umum FPPI 2004-2029 mengangkat Dr. Hj. Marlinda Irwanti, S.E., M.Si.
Dimana dalam Munas III Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia ( FPPI) dihadiri 20 Ketua DPD dari seluruh Indonesia, 100 DPC.
Menutup sambutannya Marlinda mengucapkan terimakasih kepada DPD FPPI di seluruh Indonesia yang mana telah memilih kembali Dr. Marlinda menjadi Ketua Umum FPPI Periode 2024- 2029.
Adapun rangkaian kegiatan Munas III FPPI ini akan diisi dengan NOBAR Film “Dua Dunia”, acara ini juga seyogyanya dihadiri Kepala BNN RI Marthinus Hukom diwakilkan Deputi Pencegahan BNN RI Irjen. Pol. Muhammad Zainul Muttaqien, S.H., S.I.K., M.A.P, Wakil Menteri Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus, Ratna Oeni Cholifah, S.E., MM. Kepala Sekolah SMPN 56 Jakarta, Yayasan Yakita sebagai rumah rehabilitasi masyarakat yang sudah memiliki standar pelayanan minimal dalam merehabilitasi anak/orang yang kecanduan narkoba.

















