Ketum IMI Bamsoet Dorong Komunitas Motor Besar Indonesia (MBI) Kampanyekan Keselamatan Berkendara Perbanyak Kegiatan Sosial

- Penulis

Kamis, 6 Februari 2025 - 09:09

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spread the love

M-J,  JAKARTA. Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengingatkan komunitas motor besar memiliki peran penting dalam mengkampanyekan keselamatan berkendara (safety riding) dan memperbanyak kegiatas sosial membantu masyarakat.

Melalui berbagai kegiatan edukasi, aksi sosial, dan penguatan budaya berkendara yang aman, komunitas motor besar dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan berkendara. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, diharapkan angka kecelakaan motor dapat menurun dan keselamatan berkendara di Indonesia dapat meningkat secara signifikan.

“Pada tahun 2024, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) mencatat sebanyak 1.150.000 kecelakaan terjadi dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2024,

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

dimana kecelakaan yang melibatkan sepeda motor mencapai 76,42%. Peristiwa ini mengakibatkan sekitar 27.000 jiwa meninggal dunia. Di tengah situasi ini, komunitas motor besar dapat berkontribusi nyata dalam mengurangi angka kecelakaan melalui kampanye keselamatan berkendara yang terencana dan terstruktur,” ujar Bamsoet saat menerima Pengurus Motor Besar Indonesia (MBI) di Jakarta, Kamis (6/2/25).

Hadir antara lain Wakil Ketua Umum MBI Jaya Ashari, Sekjen MBI Fajar, Ketua MBI DKI Jakarta Alwi, Wakil Ketua MBI DKI Jakarta Hangga, Sekwil MBI DKI Jakarta Viki serta Komunikasi dan Media IMI Pusat Dwi Nugroho.

Baca Juga:  Sehat Jasmani dan Rohani, 150 Pasien Besok Jalani Operasi Katarak Sambut Hari Bhayangkara ke-79

Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, penyebab utama kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih didominasi oleh faktor kelalaian pengemudi. Seperti, mengemudi dalam keadaan mengantuk, mabuk, atau tidak konsentrasi. Selain itu, kecelakaan lalu lintas diakibatkan pengemudi melanggar rambu lalu lintas, melawan arus, melebihi kecepatan, hingga kurangnya pemahaman tentang keselamatan berkendara.

“Komunitas motor besar bukan hanya sekadar wadah bagi penggemar motor, tetapi juga dapat berfungsi sebagai agen perubahan dalam kebudayaan berkendara yang aman. Melalui berbagai kegiatan, seperti sosialisasi, seminar, dan workshop yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, komunitas motor besar dapat menyebarluaskan informasi dan pengetahuan mengenai keselamatan berkendara,” kata Bamsoet.

 

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mendorong komunitas motor besar terus mengadakan kampanye keselamatan berkendara secara langsung di berbagai lokasi strategis. Aksi ini bisa melibatkan kerjasama dengan instansi pemerintah, seperti Polri dan Dinas Perhubungan, untuk memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

“Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada pada tahun 2023, menunjukan bahwa partisipasi dalam pelatihan keselamatan berkendara dapat menurunkan risiko kecelakaan sebesar 30%. Hal ini menunjukkan bahwa komunitas motor besar dapat berkontribusi nyata dalam menekan angka kecelakaan dengan melibatkan anggotanya secara aktif dalam berbagai kegiatan keselamatan berkendara,” pungkas Bamsoet. (*)

Berita Terkait

Air Bersih, Upeti, dan Kekacauan Regulasi: Menguliti Polemik PAM JAYA-PPK Kemayoran
Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia
Mengurai Mitos Kebal Hukum: Ketika Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) Dikatakan “Tak Tersentuh”
Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara
Pertumbuhan 5 Persen, Tapi Siapa yang Untung?
Marak Debitur Dijerat Pasal Penggelapan Objek Fidusia, Pakar Hukum: “Jangan Campur Urusan Perdata dengan Pidana”
Pengamat Hukum Didi Sungkono: Pemimpin yang Ditolak Rakyat Sebaiknya Mundur Secara Ksatria
UIN Jakarta Kucurkan Rp2,85 Miliar Beasiswa untuk Dosen dan Tendik: Dorong Kualitas SDM dan Layanan Kampus
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 04:03

Air Bersih, Upeti, dan Kekacauan Regulasi: Menguliti Polemik PAM JAYA-PPK Kemayoran

Kamis, 6 November 2025 - 03:30

Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan

Rabu, 5 November 2025 - 19:27

Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Rabu, 5 November 2025 - 19:03

Mengurai Mitos Kebal Hukum: Ketika Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) Dikatakan “Tak Tersentuh”

Rabu, 5 November 2025 - 17:56

Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara

Rabu, 5 November 2025 - 17:24

Pahlawan atau Pengampunan Politik yang Tertunda

Selasa, 4 November 2025 - 16:56

Pengamat Hukum Didi Sungkono: Pemimpin yang Ditolak Rakyat Sebaiknya Mundur Secara Ksatria

Selasa, 4 November 2025 - 16:29

UIN Jakarta Kucurkan Rp2,85 Miliar Beasiswa untuk Dosen dan Tendik: Dorong Kualitas SDM dan Layanan Kampus

Berita Terbaru

Hukum

Duit Sitaan Koruptor, Ujian Janji Keadilan

Kamis, 6 Nov 2025 - 03:30

Berita

Darurat Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Rabu, 5 Nov 2025 - 19:27

Berita

Rampas Uang, Tutup Mata Korupsi Negara

Rabu, 5 Nov 2025 - 17:56

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x